Sunday, January 01, 2006

Jangan Telan “Wikipedia” Bulat-bulat



Oleh
Merry Magdalena untuk Sinar Harapan

JAKARTA – Zaman sekarang, kalau Anda bingung definisi suatu istilah, Anda tak perlu lagi membolak-balik halaman buku. Anda juga tak perlu keluar-masuk perpustakaan. Ada Google dan Wikipedia di Internet yang siap membantu.

Namun, keterbatasan Google sebagai search engine membuat satu istilah tidak langsung terdefinisi secara pasti. Beruntunglah ada Wikipedia yang langsung mendefinisikan satu kata atau istilah. Ensiklopedia di dunia maya ini ternyata tak bisa dipercaya 100 persen.

Wikipedia yang dibuat oleh yayasan Wikimedia, resmi ada 30 Juni 2003. “Tujuan yayasan ini adalah mendukung perkembangan pengetahuan bebas, proyek-proyek berdasarkan WikiWiki dan menyediakan isi proyek ini untuk khalayak ramai secara bebas, gratis, tanpa iklan,” demikian keterangan website Wikipedia mengenai ensiklopedia ini. Oleh karena itu, web ini bebas dari kerlap-kerlip iklan.

Pengembangannya pun dibuat secara open source, artinya terbuka untuk dikembangkan oleh siapa saja. Ini sesuai namanya. Wikipedia berasal dari kata Wiki dan ensiklopedia. Wiki merupakan program kumpulan halaman web yang dapat diubah oleh semua orang setiap saat. Konsep dan peranti lunak Wiki diciptakan oleh Ward Cunningham. Oleh karena itu, Wikipedia tersedia dalam beragam bahasa, mulai dari Finlandia, Swedia, Korea, Tagalog, Melayu, Italia sampai Sunda dan Jawa. Ini karena siapa saja bebas membuat versi bahasa sesuai dengan komunitasnya.

Wikipedia bahasa Indonesia sendiri sudah menyimpan sekitar 14.000 artikel. Kalau anda sendiri merasa ingin menambahkan satu definisi istilah, bisa langsung mendaftar sebagai Wikiwan atau Wikiwati. Apabila Anda ingin mengedit suatu artikel, cukup mengeklik kata “sunting” atau “edit”. Hal ini memungkinkan terjadinya koreksi apabila terjadi kesalahan dalam suatu artikel.

“Pada prinsipnya, Wikipedia itu memakai sistem open review. Jadi, kalau ada orang yang memasukan informasi baru, bisa diedit oleh orang lain,” papar Ahmad Husni Thamrin, pengamat Teknologi Informasi (TI) dari Keio University, Graduate School of Media and Governance kepada SH baru-baru ini. Apabila ada informasi yang salah atau tidak sesuai dengan fakta, Wikiwan atau Wikiwati lain bisa mengeditnya.

Kelemahan
Namun, ada kelemahan pada Wikipedia ini, yakni dari sisi skalabilitasnya. Menurut Husni, bagaimana Wikipedia menghadapi perubahan informasi di dalamnya. “Tidak semua orang yang paham dengan entry-entry tertentu di Wikipedia berpartisipasi dalam edit entry tersebut. Jika partisipasinya tidak banyak, akurasi di Wikipedia tidak bisa dijamin,” komentar Husni. Dengan demikian, kita tidak bisa mempercayai Wikipedia bulat-bulat. Untuk definisi istilah yang mendasar atau umum mungkin bisa. Namun, untuk artikel yang berkaitan dengan tokoh atau sejarah, perlu dicari referensi lainnya.

Kasus paling hangat menimpa Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg yang menemukan biografi dirinya di Wikipedia. Ia merasa sejarah hidupnya dikacaukan dan mengandung pernyataan tak benar. Sebagian besar biografinya dicomot begitu saja dari gosip media massa. Bayangkan, kalau hal ini menimpa diri kita.

Ihwal tidak akuratnya informasi di Wikipedia ini juga pernah disentil oleh John Seigenthaler dalam artikel di USA Today . Ia bahkan menyebut web ensiklopedia itu sebagai web canda belaka. Ini disebabkan betapa mudahnya mengubah artikel di Wikipedia. Bisa saja ada oknum tak bertanggungjawab mengubah biografi seorang tokoh seenak hati. Memang, kelak akan ada yang mengkoreksinya. Namun, berapa lama waktunya sebelum seseorang menyadari adanya kesalahan itu? Pihak Wikipedia sendiri sadar betul akan risiko ini dan sudah membuat disclaimer bahwa mereka tidak menjamin validitasnya sendiri. Oleh karena itu, jangan menelan bulat-bulat semua informasi yang ada di Wikipedia, atau bahkan ensiklopedia manapun. Copyright © Sinar Harapan 2005

About Me

My photo
Journalist, writer, blogger, dreamer, traveller. Winner of some journalist awards (yuck!), a ghostwriter of some techie books.